Yang dimaksud dengan osteoarthritis adalah penyakit sendi degeneratif yang bersifat kronis dan progresif ditandai dengan kerusakan tulang rawan sendi (cartilage) dan pertumbuhan tulang baru (osteofit). “Ada dua jenis osteoarthritis, yang pertama adalah idiopathic osteoarthritis, osteoarthritis di mana pada type ini penyebabnya tidak diketahui. Sedangkan yang kedua adalah secondary osteoarthritis, osteoarthritis type ini penyebabnya diketahui dan dapat disebabkan oleh trauma, penyakit metabolic, infeksi dan peradangan.Dalam Hal ini seseorang yang seringkali mengeluh sendi lutut terasa nyeri, kaku dan bengkak sehingga seringkali menyebabkan gerak sendi terbatas.
Gejala yang seringkali dirasakan para pasien yang menderita pennyakit ini adalah nyeri pada sendi terutama bila beraktifitas dan dirasakan berkurang bila istirahat. Namun pada kasus yang berat, nyeri dapat dirasakan walaupun saat beristirahat.
Terdapat kekakuan pada sendi terutama pada saat tidak beraktifitas dan menghilang setengah jam setelah beraktifitas. Biasanya juga disertai bengkak pada sendi (effusion) dan crepitus atau bunyi pada persendian,
Beberapa faktor resiko yang dapat menyebakan terjadinya osteoarthritis :
- Umur.Usia lanjut merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya osteoarthritis. Penyakit ini jarang terjadi pada usia di bawah 40 tahun, tetapi 80% mengenai penderita dengan umur di atas 55 tahun.
- Jenis Kelamin.Pada jenis kelamin wanita ini mempunyai resiko dua kali dibanding pria untuk menderita osteoarthritis.
- Obesitas.Seseorang dengan obesitas berisiko tinggi untuk menderita osteoarthritis. Dengan mengurangi berat badan maka akan mengurangi resiko terjadinya osteoarthritis.
- Patah tulang.Patah tulang yang mengenai permukaan sendi sehingga dapat mengakibatkan terjadinya permukaan sendi yang tidak rata sehingga memicu terjadinya osteoarthritis di kemudian hari.
Pada Rontgen, gambaran osteoarthritis yang dapat dilihat adalah adanya penyempitan celah sendi, sclerosis subchondral, pembentukan kista pada tulang yang terkena dan pembentukan ostefit. Dengan menggunakan arthroscopy, yaitu suatu teropong kecil yang demasukkan ke dalam sendi untuk melihat keadaan dalam sendi tersebut, dapat dilihat keadaan cartilago sendi jauh sebelum kerusakannya dapat terlihat pada film Rontgen
Setelah diagnosis osteoarthritis ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan pembantu seperti x-ray dan arthroscopy maka dapat dilakukan penanganan. Penanganan yang sederhana adalah dengan istirahat yang cukup. Gejala arthritis biasanya akan menjadi berat apabila beraktifitas secara berlebihan. Dengan beristirahat maka gejala arthritis akan membaik, namun jangan terlalu lama oleh karena istirahat yang terlalu lama dapat menyebabkan kekakuan sendi dan kelemahan pada otot.
Khusus kepada penderita yang memiliki masalah dengan obesitas, juga harus dapat menurunkan berat badannya. Obesitas akan menyebabkan beban yang berlebihan pada sendi terutama sendi panggul dan lutut.Penanganan lain ialah dengan physioterapy dimana akan dilatih untuk menguatkan otot di sekitar sendi sehingga tekanan yang diterima sendi tersebut juga akan berkurang.
Bagi pasien yang masih muda dan aktif namun cartilago sendinya telah rusak dapat dilakukan proses operasi realignment dimana dilakukan pembedahan agar beban pada tulang rawan yang sakit dialihkan ke tulang rawan yang sehat. Pada orang tua bilamana sendi yang terkena osteoarthritis sudah sangat rusak dan nyeri tidak dapat dikontrol maka sendi yang rusak diganti dengan sendi buatan (Joint Replacement).Atau bisa pula dilakukan operasi fusion apabila operasi penggantian sendi tidak dapat dilakukan oleh karena sesuatu hal misalnya terdapat infeksi pada sendi tersebut.
Demikian tadi sobat mengenai Mengenal Osteoarthritis dan semoga bermanfaat