Warung Bebas

Friday 30 December 2011

Hidup Sehat Jantung Sehat


Hidup Sehat Jantung Sehat.Alhamdulillah setelah kemarin mendapatkan award akhir tahun maka pada akhir-akhir tahun 2011 ini admin akan meneruskan postingan yang agak lama kemarin yaitu tentang tips cegah jantung koroner maka malam ini akan berbagi hal mengenai agar jantung sehat dan semoga bermanfaat.

hidup sehat jantung sehat, tips jantung sehat,hidup sehat dengan jantung sehat, pola hidup sehat

Selain pola makan yang seimbang serta teratur kesehatan jantung bisa dijaga dengan menjalankan pola hidup sehat, nah dibawah ini ada beberapa pola hidup sehat demi kesehatan jantung kita diantaranya yaitu :

1. Istirahat Cukup
  • Tidur cukup dalam sehari minimal 6 sampai dengan 8 jam sehari.Itu adalah jam ideal untuk beristirahat setelah beraktivitas seharian.
  • Kualitas tidur harus dalam kondisi cukup nyenyak dan juga terhindar dari gangguan.
  • Dan kalau memungkinkan dalam satu minggu atau dua minggu sekali bisa melakukan rekreasi.Dengan rekreasi ini diharapkan kepenatan dan kejenuhan dalam melakukan rutinitas seharian bisa dihilangkan dan juga mendapatkan suasana baru yang menyenangkan.Dan dalam rekreasi ini pun tidak harus menggunakan uang yang banyak ataupun pergi ketempat rekresi yang membutuhkan dana tidak sedikit.

2.Olahraga Teratur
  • Dalam berolah raga ini sebaiknya dilakukan 3 sampai 5 kali seminggu dengan durasi waktu yang tidak terlalu lama.Cukup dengan 20 sampai 60 menit aslkan dilakukan secara rutin.
  • Olahraga ini tidak terlalu melelahkan.Hal ini bisa dilakukan dengan cara yang simple yaitu dengan cara mengukur denyutan nadi, atau pun ukuran orang yang wajar yaitu olahraga tersebut tidak menyebabkan kita sampai terengah-engah.
  • Olahraga yang cocok dan disarankan untuk menjaga kesehatan jantung diantaranya yaitu : senam, bersepeda, jogging, atau juga aktivitas naik tangga pada kantor kita bekerja bila ada tangga dan tidak menggunakan lift.Itu juga hanya bisa berkisar 2 sampai 3 tingkat saja.

3.Hindari Stress
  • Dalam hal menjaga kesehatan jantung kita menjaga memanajemen stressor ini sangat berpengaruh.Bekerjalah sesuai dengan kapasitas ataupun kemampuan serta tidak terlalu mamaksakan diri dalam bekerja.
  • Usahakan dalam setiap pekerjaan kita, kita bisa membuat prioritas masalah, serta tidak melakukan banyak pekerjaan sekaligus yang banyak menguras tenaga fisik serta pikiran kita.

Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel hidup sehat jantung sehat. Semoga artikel hidup sehat jantung sehat ini bisa berguna serta bermanfaat.

Tuesday 27 December 2011

Award Akhir Tahun

Award Akhir Tahun.Alhamdulillah di akhir tahun 2011 ini Sehat Kita Semua mendapatkan award dari sobat blogger.Ada dua award.Ini dia awardnya sobat semuanya...

1. Yang pertama award Sahabat Blogger Award.
Award ini didapatkan dari sobat Rama88.Sebenarnya award yang pertama ini sudah lama dilimpahkan kepada Sehat Kita Semua hanya saja baru kali ini saya posting.Mohon maaf untuk sobat Rama akan keterlambatannya dalam mempostingnya.
Ini dia sobat awardnya :

Sahabat Blogger Award, award Rama88, award sahabat

2. Yang kedua adalah award Your Blog Makes Us Smile.
Award ini adalah dari sobat Kemilau Cahaya Emas.Award ini didapatkan beberapa waktu yang lalu.Awalnya memang tidak menyangka akan mendapatkan award ini dari sobat Nurmayanti Zain.Tetapi alhamdulillah dengan tangan terbuka serta rasa terhormat mendapatkan award berantai ini.
Ini dia awardnya sobat :

award berantai yuor blog makes us happy,award sahabat, award sehat kita semua

Oh ya untuk mendapatkan award ini saya coba menjawab syarat yang diajukan sobat Nurmayanti Zain ini :

1. Siapa guru favoritmu?
Guru favorit saya adalah justru guru SD saya kelas 1.Namanya beliau adalah Bu Siti.Beliau lah guru pertama yang banyak mengajarkan hal dari dasar karena memang kan baru kelas satu.Tetapi cara beliau yang sangat sabar dalam mengajari membaca, menulis, berhitunglah yang memberikan kesan tersendiri sampai saat ini.SD saya dulu di SD Negeri Jenang II Majenang Cilacap Jawa Tengah.Semoga keberkahan dan juga kesehatan selalu menaungi beliau.Terima kasih Ibu Siti.

2. Apa makanan yang kamu sukai? Makanan yang tak kamu sukai?
Makan kesukaan saya adalah Nasi Goreng.Apalagi nasi goreng buatan isteri tercinta.Sampai anak saya yang baru berumur 3 tahun Januari besok suka sama nasi goreng.Sehabis dinas sore biasanya pulang sambil membawa nasi goreng.Dan anak saya seringkali menanyakan mana nasi gorengnya ayah..??hehehee.
Makanan yang tak disukai adalah yang berkuah.Aneh juga ya.Mungkin karena kebiasaan waktu kost dulu yang jarang sekali makan makanan berkuah.

3. Ceritakan pengalamanmu yang berkesan!
Pengalaman berkesan adalah waktu diterima dan lulus ujian sebagai PNS.Kebahagiaan dan kebanggaan orang tua waktu menerima kabar bahwa alhamdulillah diterima PNS di Kota Semarang ini yang selalu teringat dalam memori saya.Mungkin itu baru satu hal yang bisa membuat ibu bapak saya merasa bangga kepada saya sobat.Karena sampai saat ini masih banyak hal yang belum bisa saya penuhi keinginan orang tua saya.

4. Siapa cinta pertamamu?
Kalau yang satu ini tentunya dalah ibu saya.Karena perjuangan, pengorbanan serta doa-doanya yang tidak terlepas dari lisannya yang mulia yang bisa membuat saya seperti sekarang ini.
Terima kasih ibu...

5. Who is your best friend?
Ada sih, tetapi sekarang jauh tempatnya.Terkadang masih berhubungan lewat telepon atau pun SMS.Dialah waktu dulu yang seringkali ada waktu saya sedang terpuruk ataupun sedih.namanya...? Maaf tidak bisa disebutin disini ya sob heheheh

Alhamdulilah saya telah menjawab syarat yang diajukan sobat pemberi award ini.Karena namanya adalah award berantai maka award ini akan dilanjutkan kepada sobat-sobat blogger yang lainnya.Tentunya dengan menjawab syarat seperti yang tercantum diatas oke sobat.


Alhamdulillah akhirnya award akhir tahun ini bisa diposting.Terima kasih saya haturkan kepada sobat Rama dan juga sobat Nurmayanti Zain yang telah berkenan memberikan awardnya pada blog ini.Semoga simbol tali silaturahmi lewat award ini bisa saling mempererat silaturahmi meskipun baru sebatas dalam dunia maya. Terima kasih sobat telah membaca mengenai award akhir tahun dan happy blogging untuk semuanya

Sunday 25 December 2011

Mengapa Pasang Stent

Mengapa Pasang Stent.Mungkin masih banyak masyarakat yang mengira jika penanganan penyakit jantung koroner hanya bisa dilakukan dengan tindakan operasi.Namun dalam perkembangannya, untuk mengatasi sumbatan pada pembuluh darah jantung tidak selamanya melalui pembedahan.Salah satu metoda yang digunakan adalah percutaneus coronary intervention.

Sekarang sudah ditemukan stent yang lebih mutakhir yang bersalutkan obat, sehingga kemungkinan terbentuk karat lemak ditempat yang sama, jauh lebih kecil.Pada prinsipnya, tidak ada pembatasan jumlah stent yang yang dipasang pada pembuluh darah jantung.Akan tetapi, jika dalam pemeriksaan kateterisasi terdapat sumbatan yang terjadi dalam pembuluh darah koroner lebih dari tiga lokasi atau pada tempat yang sulit dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pemasangan stent maka solusi terakhir yang disarankan adalah melalui Operasi By-Pas Koroner.

mengapa pasang stent, mengenal stent, pemasangan stent


Pemasangan stent bisa dilakukan pada pembuluh darah jantung dengan sumbatan yang mencapai 100%. Namun,tidak semua sumbatan total tersebut dapat diatasi dan ditangani dengan pemasangan stent.Misalnya pada kondisi sumbatan pembuluh darah koroner yang mengalami pengapuran yang terlalu keras dan panjang yang biasa disebut dengan CTO ( Cronik Total Ocklusion ) maka operasi By Pass lebih dianjurkan.

Penggunaan stent ini harus juga disesuaikan dengan kebutuhan.Bila penyumbatan koroner tersebut diderita oleh pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus, maka dipasang stent yang biasa.Akan tetapi bila sumbatan tersebut diderita pasien dengan mempunyai riwayat penyakit gula / DM maka akan disarankan penggunaan stent yang berlapis obat (eluted) atau dalam dunia medis dikenal dengan nama DES ( Drug-Eluting Stent ).Pemasangan stent berlapis obat ini dilakukan pada penyempitan pembuluh darah koroner yang panjang maupun penyumbatan total.

Diharapkan dengan pemasangan stent ini maka aliran darah koroner yang mengalami penyumbatan ataupun penyempitan akan kembali normal sehingga pasien jantung koroner yang telah dipasang stent ini akan bisa beraktifitas seperti sedia kala sebelum sakit.Walaupun yang tidak kalah penting setelah pemasangan stent ini adalah kembali dalam pola hidup serta pola makan yang sehat kembali.

Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel mengapa pasang stent. Semoga artikel mengapa pasang stent ini bisa berguna serta bermanfaat.

Wednesday 21 December 2011

Askep Hipertensi

Askep Hipertensi.Alhamdulillah setelah kemarin memposting mengenai anak alegi susu sapi maka pada postingan kita kali ini akan kembali dalam tema blog yaitu mengenai asuhan keperawatan hipertensi dan semoga askep hipertensi ini bermanfaat.

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith Tom,1995 )

A. Pengertian
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg
( Kodim Nasrin, 2003 ).
  • Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg.
  • Hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg.
  • Hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. 
Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik
( Smith Tom, 1995 ).

B. Penyebab
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :
( Lany Gunawan, 2001 )
  1.  Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
  2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.

Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90% penderita hipertensi, sedangkan 10% sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.

Faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat ), jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan ) dan ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), kegemukan atau makan berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alcohol, minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

C. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.

Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

Untuk pertimbangan gerontology. Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung ( volume sekuncup ), mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer
( Brunner & Suddarth, 2002 ).

asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi, askep hipertensi, pengertian hipertensi, penyakit hipertensi

D. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : ( Edward K Chung, 1995 )

1. Tidak Ada Gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

2. Gejala Yang Lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

E. Pemeriksaan Penunjang
  1. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
  2. Pemeriksaan retina
  3. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung
  4. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
  5. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa
  6. Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram renal, pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urin.
  7. Foto dada dan CT scan

F. Pengkajian Keperawatan pada Askep Hipertensi

1. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskuler
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi, perubahan warna kulit, suhu dingin
3. Integritas Ego
Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, factor stress multipel
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan yang meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela, peningkatan pola bicara
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
5. Makanan / Cairan
Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, lemak dan kolesterol
Tanda : BB normal atau obesitas, adanya edema
6. Neurosensori
Gejala : keluhan pusing/pening, sakit kepala, berdenyut sakit kepala, berdenyut, gangguan penglihatan, episode epistaksis
Tanda :, perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman, perubahan retinal optik
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat, nyeri abdomen
8. Pernapasan
Gejala : dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat merokok
Tanda : distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi napas tambahan, sianosis
9. Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan
Tanda : episode parestesia unilateral transien, hipotensi postural
10. Pembelajaran/Penyuluhan
Gejala : factor resiko keluarga ; hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, DM , penyakit ginjal
Faktor resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormon


G. Penatalaksanaan Askep Hipertensi
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.

H. Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :

1. Terapi Tanpa Obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :
a. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
  •  Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr
  • Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
  • Penurunan berat badan
  • Penurunan asupan etanol

b. Menghentikan merokok
c. Diet tinggi kalium
d. Latihan Fisik

Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu :
  • Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain
  • Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Denyut nadi maksimal dapat ditentukan dengan rumus 220 – umur
  • Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan
  • Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu
e. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
  • Tehnik BiofeedbackBiofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak normal.Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.
  • Tehnik relaksasi.Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks d. Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.


2. Terapi dengan Obat

Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat(1). Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi ( Joint National Committee On Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure, Usa, 1988 ) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.

Pengobatannya meliputi :
a. Step 1 :  Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE inhibitor
b. Step 2 :  Alternatif yang bisa diberikan
  • Dosis obat pertama dinaikan
  • Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama
  • Ditambah obat ke –2 jenis lain, dapat berupa diuretika , beta blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin, reserphin, vasodilator
c. Step 3 : alternatif yang bisa ditempuh
  • Obat ke-2 diganti
  • Ditambah obat ke-3 jenis lain

d. Step 4 : alternatif pemberian obatnya
  • Ditambah obat ke-3 dan ke-4
  • Re-evaluasi dan konsultasi
  • Follow Up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan ( perawat, dokter ) dengan cara pemberian pendidikan kesehatan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam interaksi pasien dengan petugas kesehatan adalah sebagai berikut :
  • Setiap kali penderita periksa, penderita diberitahu hasil pengukuran tekanan darahnya
  • Bicarakan dengan penderita tujuan yang hendak dicapai mengenai tekanan darahnya
  • Diskusikan dengan penderita bahwa hipertensi tidak dapat sembuh, namun bisa dikendalikan untuk dapat menurunkan morbiditas dan mortilitas
  • Yakinkan penderita bahwa penderita tidak dapat mengatakan tingginya tekanan darah atas dasar apa yang dirasakannya, tekanan darah hanya dapat diketahui dengan mengukur memakai alat tensimeter
  • Penderita tidak boleh menghentikan obat tanpa didiskusikan lebih dahulu
  • Sedapat mungkin tindakan terapi dimasukkan dalam cara hidup penderita
  • Ikutsertakan keluarga penderita dalam proses terapi
  • Pada penderita tertentu mungkin menguntungkan bila penderita atau keluarga dapat mengukur tekanan darahnya di rumah
  • Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi misal 1 x sehari atau 2 x sehari
  • Diskusikan dengan penderita tentang obat-obat anti hipertensi, efek samping dan masalah-masalah yang mungkin terjadi
  • Yakinkan penderita kemungkinan perlunya memodifikasi dosis atau mengganti obat untuk mencapai efek samping minimal dan efektifitas maksimal
  • Usahakan biaya terapi seminimal mungkin
  • Untuk penderita yang kurang patuh, usahakan kunjungan lebih sering
  • Hubungi segera penderita, bila tidak datang pada waktu yang ditentukan.
  • Melihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat diperlukan sekali pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan pelaksanaan pengobatan hipertensi.

J. Diagnosa Keperawatan pada Askep Hipertensi

1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia miokard
Intervensi Keperawatan :
  • Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat
  • Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer
  • Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas
  • Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler
  • Catat edema umum
  • Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.
  • Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi
  • Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
  • Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher
  • Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan
  • Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah
  • Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi
  • Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi
Hasil yang diharapkan :
  1. Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD
  2. Mempertahankan TD dalam rentang yang dapat diterima
  3. Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil

2. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
Tujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat
Intervensi keperawatan :
  • Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan
  • Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan
  • Batasi aktivitas
  • Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin
  • Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan
  • Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi
Hasil yang diharapkan :
  1. Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman

3. Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguan sirkulasi
Tujuan : sirkulasi tubuh tidak terganggu
Intervensi :
  • Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur
  • Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan pemantau tekanan arteri jika tersedia
  • Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan
  • Amati adanya hipotensi mendadak
  • Ukur masukan dan pengeluaran
  • Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan
  • Ambulasi sesuai kemampuan; hindari kelelahan
Hasil yang diharapkan :
  1. Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti ditunjukkan dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.
  2. Haluaran urin 30 ml/ menit
  3. Tanda-tanda vital stabil

4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan diri
Tujuan : Klien terpenuhi dalam informasi tentang hipertensi
Intervensi :
  • Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari pengobatan dan prosedur
  • Jelaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak penuh dengan stress
  • Diskusikan tentang obat-obatan : nama, dosis, waktu pemberian, tujuan dan efek samping atau efek toksik
  • Jelaskan perlunya menghindari pemakaian obat bebas tanpa pemeriksaan dokter
  • Diskusikan gejala kambuhan atau kemajuan penyulit untuk dilaporkan dokter : sakit kepala, pusing, pingsan, mual dan muntah.
  • Diskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil
  • Diskusikan pentingnya menghindari kelelahan dan mengangkat berat
  • Diskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah natrium sesuai pesanan
  • Jelaskan penetingnya mempertahankan pemasukan cairan yang tepat, jumlah yang diperbolehkan, pembatasan seperti kopi yang mengandung kafein, teh serta alcohol
  • Jelaskan perlunya menghindari konstipasi dan penahanan
Hasil Yang Diharapkan :
  1. Pasien mengungkapkan pengetahuan dan ketrampilan penatalaksanaan perawatan dini
  2. Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai pesanan

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC, 2002
Chung, Edward.K. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Edisi III, diterjemahkan oleh Petrus Andryanto, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1995
Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000
Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2001
Kodim Nasrin. Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com, 2003
Marvyn, Leonard. Hipertensi : Pengendalian lewat vitamin, gizi dan diet, Jakarta, Penerbit Arcan, 1995
Semple Peter. Tekanan Darah Tinggi, Alih Bahasa : Meitasari Tjandrasa Jakarta, Penerbit Arcan, 1996
Smith Tom. Tekanan darah Tinggi : Mengapa terjadi, Bagaimana mengatasinya ?, Jakarta, Penerbit Arcan, 1995
Sobel, Barry J, et all. Hipertensi : Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi, Jakarta, Penerbit Hipokrates, 1999
Tucker, S.M, et all . Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, diagnosis dan evaluasi , Edisi V, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1998

Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel  askep hipertensi. Semoga artikel askep hipertensi ini bisa berguna serta bermanfaat.

Saturday 17 December 2011

Anak Alergi Susu Sapi

Anak Alergi Susu Sapi.Setelah kita kemarin telah memposting mengenai tips cegah jantung koroner maka malam hari ini kita akan belajar bagaimana bila anak kita alergi susu sapi.Dan semoga artikel anak alergi susu sapi ini bermanfaat.

Alergi merupakan suatu kumpulan gejala sebagai reaksi imunologi tubuh terhadap suatu zat, baik itu berupa makanan atau pun ssuatu dari lingkungan.Zat yang dapat memicu alergi ini disebut dengan alergen.Alergi dapat dipengaruhi oleh faktor genetik.Bila kedua orang tua, atau salah satu orang tua menderita alergi, maka sang anak pun beresiko untuk mengalami hal yang serupa.

Apakah kulit si kecil tampak kemerahan dan gatal setiap kali minum susu, atau timbul gejala lain seperti diare atau kolik ? Jangan-jangan ia alergi susu sapi.Bagaimana agar sang buah tetap dapat tumbuh optimal walaupun mengalami alergi susu sapi ?

anak alergi susu sapi, bila anak alergi susu, susu sapi sebabkan alergi

Susu sapi tercatat sebagai protein yang menjadi salah satu pemicu alergi pada anak.Seperti kita ketahui, protein di dalam susu sebenarnya ada dua yaitu kasein dan whey.Kasein yang jumlahnya mencapai 76 – 86% merupakan penyebab alegi terbanyak pada susu.Pada anak yang hipersensitif, protein tersebut dapat memicu terbentuknya zat antobodi yang disebut immunoglobulin E (IgE).

Antibodi inilah yang menyebabkan pelepasan histamin, atau yang menimbulkan berbagai reaksi alergi dalam tubuh.Saat anak mengkonsumsi susu sapi, tubuhnya akan terbentuk antibodi.Semakin lama ia mengkonsumsi, semakin tinggi antibodinya.Ketika sudah melewati ambang batas antibodi, muncullah alergi.

Gejala alergi susu sapi sangat beragam.Diantaranya kulit menjadi kemerahan, gatal, bengkak, dan eksim.Alergi juga dapat mengganggu saluran pencernaan yang mengakibatkan mual, muntah, diare, dan sakit perut.Sementara pada saluran pernafasan, menifestasi alergi dapat berupa batuk pilek berulang, sesak nafas dan asma.

Namun tak perlu khawatir ayah dan bunda...Meski anak mengalami alergi susu sapi, bukan berarti anak tak bisa hidup sehat dan tumbuh optimal.Salah satu penanganan dasar dan efektif untuk mengatasi alergi susu sapi ini adalah menghindarinya.Jadi penggantinya bisa mencari susu yang berbahan dasar isolat kedelai dapat menjadi alternatif bagi para anak yang mengalami alergi susu anak.Dan mungkin sekarang sudah lumayan banyak susu untuk anak yang berbahan dasar isolat kedelai ini atau yang lebih dikenal dengan susu kedelai.

Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel anak alergi susu sapi. Semoga artikel anak alergi susu sapi ini bisa berguna serta bermanfaat.

Wednesday 14 December 2011

Tips Mencegah Penyakit Jantung Koroner

Tips Mencegah Penyakit Jantung Koroner.Setelah kemarin kita mereview sejenak mengenai perubahan ibu hamil maka selanjutnya kita akan belajar bersama mengenai tips mencegah penyakit jantung koroner.Dan semoga tips mencegah jantung koroner ini bermanfaat sobat

Penyakit arteri koronaria merupakan masalah kesehatan yang paling lazim dan merupakan penyebab utama kematian di USA. Walaupun data epidemiologi menunjukan perubahan resiko dan angka kematian penyakit jantung koroner ini tetap merupakan tantangan bagi tenaga kesehatan terutama yang berkecimpung dalam kesehatan jantung untuk mengadakan upaya pencegahan dan penanganan.Dan angka kematiannya akibat penyakit ini termasuk tiga besar jenis penyakit yang paling banyak menimbulkan kematian.

tips mencegah penyakit jantung koroner, penyakit jantung koroner, mencegah jantung koroner

Dibawah ini ada beberapa tips mencegah penyakit jantung koroner dari segi pasokan makanan diantaranya yaitu :

1. Perbanyak konsumsi buah dan serat.
Rekomendasi asupan buah dan serat sebanyak 3-5 porsi per hari.Penelitian menunjukkan bahwa komposisi diet masyarakat Indonesia ternyata masih relatif rendah serat terutama yang berasal dari buah-buahan.

2. Kurangi asupan refined carbohidrate.
Refined carbohidrate ditemukan pada produk bakery seperti biskuit, roti kering, donat.Konsumsi refined carbohidrate dapat mengakibatkan peningkatan gula darah yang lebih cepat dan tinggi, kondisi ini sering dikaitkan dengan gangguan gula darah, kegemukan.

3. Batasi asupan minyak.
hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  • Berikan batas konsumsi makanan yang digoreng.Pasalnya minyak memberikan kalori dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan zat gizi lain, oleh karena itu bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan kegemukan.
  • Pilih jenis minyak yang bersifat tidak jenuh (kurang dalam menimbulkan penyempitan pembuluh darah) tetapi tetap batasi asupannya.
  • Jenis minyak yang tidak jenuh dapat ditemui pada minyak zaitun, minyak jagung, minyak kacang kedelai.
  • Hndari pemakaian minyak yang berasal dari minyak kelapa, santan, minyak sawit atau minyak yang berasal dari gajih hewani (lemak ayam atau daging).

4. Pilih daging ayam dan ikan daripada daging merah.
Daging merah cenderung lebih banyak memiliki kandungan lemak jenuh yang mengakibatkan tumpukan lemak pada pembuluh darah apabila dikonsumsi secara berlebihan.Sedangkan ikan cenderung rendah lemak dan kolesterol.Sedangkan ikan yang hidup di laut dalam (misal tuna dan salmon) memiliki kandungan omega 3 yang bermanfaat untuk jantung dan kesehatan pembuluh darah.

5. Perhatikan informasi gizi dan cara memasak.
  • Amati informasi yang ada pada kemasan makanan, perhatikan kandungan lemak jenuh (saturated fat) karena jenis lemak ini adalah lemak yang tidak bersahabat dengan jantung.
  • Bila sedang makan diluar rumah agar dapat berpegangan dan berpedoman pada pemilihan makanan yang sehat baik dalam jenis bahan makanan atau pun cara pengolahan makanan tersebut.

Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel tips mencegah penyakit jantung koroner. Semoga artikel tips mencegah penyakit jantung koroner dilihat dari segi makanan ini bisa berguna serta bermanfaat.

Saturday 10 December 2011

Perubahan Ibu Hamil

Perubahan Ibu Hamil.Postingan terakhir kita kemarin adalah mengenai pengertian diagnoosa keperawatan maka hari ini admin akan memposting bertemakan kesehatan ibu yaitu mengenai perubahan ibu hamil dan semoga postingan kali ini bisa bermanfaat sobat semuanya...

Beriringan dengan proses proses pertumbuhan janin di tubuh sang calon ibu maka hal ini akan menyebabkan beberapa perubahan pada ibu hamil dan sang calon ibu tersebut.Perubahan yang mendasar yang terjadi pada ibu hamil tersebut akan berdampak pada kehidupan calon ibu dan perubahan ibu hamil tersebut diantaranya yaitu :

Perubahan pada ibu hamil, perubahan fisik dan hormonal ibu hamil,sehat kita semua

Perubahan Pertama
Perubahan pertama adalah perubahan fisik dimana rahim menjadi besar dan salah satu dampaknya adalah sering berkemih atau rasa tidak nyaman di sekitar perut bagian bawah.Payudara juga membesar serta puting susu menjadi sensitif dan mudah terasa nyeri.

Perubahan Kedua

Perubahan kedua adalah perubahan dalam sistem hormonal dan kekebalan tubuh.Adanya hormon HCG menyebabkan ibu mual-mual dan ini semakin parah bila kehamilannya kembar.Kadar hormon progesteron yang tinggi menyebabkan ibu hamil ingin tidur karena hormon ini membuat otak ibu beristirahat.

Perubahan Ketiga
Perubahan Ketiga adalah perubahan emosi atau kejiwaan.Ibu merasa mudah tersinggung, ingin selalau diperhatikan dan dituruti apa kemauannya, dan kadang-kadang timbul ngidam (keinginan yang berlebihan akan sesuatu atau tidak ingin sesuatu yang biasanya disukai)

Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel perubahan ibu hamil. Semoga artikel perubahan ibu hamil ini bisa berguna serta bermanfaat.

Tuesday 6 December 2011

Pengertian Diagnosa Keperawatan

Pengertian Diagnosa Keperawatan
Postingan terakhir kita adalah mengenai penyebab asi tidak keluar maka malam hari ini akan membicarakan mengenai pengertian diagnosa keperawatan dan semoga postingan ini bermanfaat sobat semuanya

Diagnosa keperawatan adalah suatu bagian integral dari proses keperawatan. Hal ini merupakan suatu komponen dari langkah-langkah analisa, dimana perawat mengidentifikasi respon-respon individu terhadap masalah-masalah kesehatan yang aktual dan potensial. Di beberapa negara mendiagnosa diidentifikasikan dalam tindakan praktik keperawatan sebagai suatu tanggung jawab legal dari seorang perawat profesional. Diagnosa keperawatan memberikan dasar petunjuk untuk memberikan terapi yang pasti dimana perawat bertanggung jawab di dalamnya
( Kim et al, 1984).

Jadi pengertian diagnosa keperawatan diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien
(Carpenito, 2000; Gordon, 1976 & NANDA).

Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosa keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.

Diagnosa keperawatan, sebagai suatu bagian dari proses keperawatan juga direfleksikan dalam standar praktik ANA. Standar-standar ini memberikan satu dasar luas mengevaluasi praktik dan merefleksikan pengakuan hak-hak manusia yang menerima asuhan keperawatan.
( ANA, 1980).


pengertian diagnosa keperawatan, diagnosa keperawatan, sehat kita semua, artikel keperawatan

Proses keperawatan telah diidentikan sebagai metoda ilmiah keperawatan untuk para penerima tindakan keperawatan disajikan sesuai dengan lima langkah dari proses keperawatan :
  1. Pengkajian. Menetapkan data dasar seorang klien
  2. Analisa. Identifikasi kebutuhan perawatan klien dan seleksi tujuan perawatan
  3. Perencanaan. Merencanakan suatu strategi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan untuk perawatan klien.
  4. Implementasi. Memulai dan melengkapi tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan
  5. Evaluasi. Menentukan seberapa jauh tujuan-tujuan keperawatan yang telah dicapai.

Dengan mengikuti kelima langkah ini, perawat akan memiliki suatu kerangka kerja yang sistematis untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.


Komponen Diagnosa Keperawatan

Ada tiga komponen yang esensial dalam suatu diagnosa keperawatan yang telah dirujuk sebagai bentuk PES
( Gordon, 1987 ).
“ P “ diidentifikasi sebagai masalah / problem kesehatan, “E” menunjukan etiologi / penyebab dari problem, dan “S” menggambarkan sekelompok tanda dan gejala, atau apa yang dikenal sebagai “ batasan karakteristik” ketiga bagian ini dipadukan dalam suatu pernyataan dengan menggunakan “ yang berhubungan dengan ”.

Kemudian diagnosa-diagnosa tersebut dituliskan dengan cara berikut : Problem “ yang berhubungan dengan “ etiologi” dibuktikan oleh “ tanda-tanda dan gejala-gejala ( batasan karakteristik ).

Problem dapat diidentifikasikan sebagai respons manusia terhadap masalah-masalah kesehatan yang aktual atau potensial sesuai dengan data-data yang didapat dari pengkajian yang dilakukan oleh perawat.

Etiologi ditunjukan melalui pengalaman-pengalaman individu yang telah lalu, pengaruh genetika, faktor-faktor lingkungan yang ada saat ini, atau perubahan-perubahan patofisiologis. Tanda dan gejala menggambarkan apa yang klien katakan dan apa yang diobservasi oleh perawat yang mengidentifikasikan adanya masalah tertentu.


Informasi yang ditampilkan pada setiap diagnosa keperawatan mencakup hal-hal berikut :
  • Defenisi. Merujuk kepada defenisi NANDA yang digunakan pada diagnosa –diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan tersebut.
  • Kemungkinan Etiologi (“yang berhubungan dengan”). Bagian ini menyatakan penyebab-penyebab yang mungkin untuk masalah yang telah diidentifikasi. Yang tidak dinyakatakan oleh NANDA diberi tanda kurung [ ]. Faktor yang berhubungan / risiko diberikan untuk diagnosa yang beresiko tinggi.
  • Batasan karakteristik (“dibuktikan oleh”). Bagian ini mencakup tanda dan gejala yang cukup jelas untuk mengindikasi keberadaan suatu masalah. Sekali lagi seperti pada definisi dan etiologi. Yang tidak dinyatakan oleh NANDA diberi tanda kurung [ ].
  • Sasaran / Tujuan. Pernyataan –pernyataan ini ditulis sesuai dengan objektif perilaku klien. Sasaran / tujuan ini harus dapat diukur, merupakan tujuan jangka panjang dan pendek, untuk digunakan dalam mengevaluasi keefektifan intervensi keperawatan dalam mengatasi masalah yang telah diidentifikasi. Mungkin akan ada lebih dari satu tujuan jangka pendek, dan mungkin merupakan “batu loncatan” untuk memenuhi tujuan jangka panjang.
  • Intervensi dengan Rasional Tertentu. Hanya intervensi-intervensi yang sesuai untuk bagian diagnosa yang ditampilkan. Rasional-rasional yang digunakan untuk intervensi mencakup memberikan klarifikasi pengetahuan keperawatan dasar dan untuk membantu dalam menyeleksi intervensi-intervensi yang sesuai untuk diri klien.
  • Hasil Klien yang Diharapkan / Kriteria Pulang. Perubahan perilaku sesuai dengan kesiapan klien untuk pulang yang mungkin untuk dievaluasi.
  • Informasi Obat – obatan. Informasi ini mencakup implikasi keperawatan, menyertai bab-bab yang mana tiap klarifikasinya sesuai.

Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel pengertian diagnosa keperawatan. Semoga artikel pengertian diagnosa keperawatan ini bisa berguna serta bermanfaat.
 

Kesehatan untuk semua Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger