Warung Bebas

Tuesday 28 February 2012

Pengobatan Antibiotik

Pengobatan Antibiotik.Melanjutkan postingan kemarin sobat mengenai pemberian antibiotik maka hari ini kita belajar kembali mengenai hal yang sama, temanya sama, tetapi dalam persepsi yang agak berbeda yaitu mengenai pengobatan antibiotik.Dan semoga hal tentang pengobatan antibiotik ini dapat bermanfaat sobat.

Antibiotik adalah suatu zat yang dihasilkan oleh sesuatu mikroba terutama fungi / jamur yang berkhasiat dapat menghambat atau membasmi mikroba, khususnya adalah mikroba yang dapat menyebabkan antibiotik.Mikroba penyakit infeksi dapat berupa bakteri, fungi / jamur atau pun dalam hal ini virus.

pengobatan antibiotik,pemberian antibiotik,obat antibiotik, sehat kita semua

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengobatan antibiotik yaitu :
  1. Antibiotik hanya digunakan pada seseorang penderita setelah dokter mendiagnosa adanya penyakit infeksi yang berat ataupun pada kasus cidera berat dan kasus bedah / operasi
  2. Antibiotik baru diperlukan bila infeksi berlangsung lebih dari beberapa hri dan dapat menimbulkan akibat merugikan penderita.
  3. Pemberian antibiotik harus dibawah pengawasan dokter dan hanya dapat diberikan oleh apoteker berdasarkan resep dokter.
  4. Penyakit infeksi dengan gejala ringan tidak memerlukan antibiotik justru memberikan kesempatan terangsangnya mekanisme kekebalan tubuh.
Efek Samping Antibiotik :
  • Reaksi alergi yang ringan berupa gatal-gatal, yang lebih berat berupa syok anafilaksis / pingsan, bahkan kematian.Yang perlu diwaspadai adalah seseorang dengan riwayat alergi dapat muncul reaksi alergi pada penggunaan ulang suatu antibiotika tertentu.
  • Reaksi Toksik tergantung pada jenis obat dan faltor dalam tubuh penderita.Contoh tetrasiklin mengganngu pertumbuhan jaringan tulang termasuk gigi bila diberikan pada anak-anak.
  • Super Infeksi, yakni timbulya infeksi baru karena penggunaan antibiotik tertentu.
  • Resistensi Bakteri, yakni kemampuan antibiotik untuk membasmi bakteri tertentu berkurang, bahkan hilang sama sekali.
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu bahwa sebagian besar masyarakat sering salah menggunakan antibiotik dengan cara memberikan antibiotik tanpa resep dari seorang dokter.Dan pemakaiannya dosisnya pun seringkali tidak sesuai yang dianjurkan ataupun semaunya sendiri.Contohnya bila minum dua tiga kali sembh maka antibiotik tersebut langsung dihentikan / di STOP.Cara menggunakannya pun sering diulang untuk penyakit yang dirasa sama.

Penggunaan yang kurang tepat ini dapat menyebabkan menurunya mekanisme antibody (kekebalan) dalam tubuh, sehingga seseorang lebih rentan terhadap suatu penyakit.Yang lebih parah lagi bila seseorang telah resisten dengan beberapa jenis antibiotik, bila suatu saat sakit dengan infeksi berat, maka dokter akan mengalami kesulitan menetapkan antibiotik pilihannya.

Sehingga kita memang harus lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan pengobatan antibiotik ini.Semoga bermanfaat sobat semuanya artikelnya

Friday 24 February 2012

Pemberian Antibiotik

Pemberian Antibiotik.Setelah beberapa hari tidak update postingan di Sehat Kita Semua ini maka kali ini kita akan berbagi kembali pengetahuan mengenai kesehatan kembali.Postingan ini terinspirasi dari blognya teman sejawat yang membahas artikel mengenai cara pemberian obat.Dalam postingannya membahas mengenai berbagai macam cara dalam memberikan obat dan dibahas secara detail dan mudah untuk dimengerti, maka disini akan dibahas mengenai pemberian obat antibiotik.dan semoga nantinya postingan pemberian antibiotik ini akan dapat menambah pengetahuan sobat semuanya aamiin.

pemberian antibiotik,obat antibiotik,sehat kita semua

Antibiotik adalah suatu zat yang dihasilkan oleh sesuatu mikroba terutama fungi / jamur yang berkhasiat dapat menghambat atau membasmi mikroba, khususnya adalah mikroba yang dapat menyebabkan antibiotik.Mikroba penyakit infeksi dapat berupa bakteri, fungi / jamur atau pun dalam hal ini virus.

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian obat antibiotik yang benar yaitu :
  1. Gunakan antibiotik hanya atas petunjuk dokter dan harus menggunakan resep dokter.
  2. Dosis aturan pakai harus diikuti dengan taat sesuai dengan petunjuk dokter ataupun penjelasan apoteker di apotek
  3. Antibiotik harus diminum terus sampai habis meskipun gejala atau sakit yang diobati sudah sembuh.
  4. Sediaan antibiotik yang berbentuk sirup ( biasanya untuk anak ) ada yang harus disimpan dalam suhu dingin ( di almari es, jangan di dalam frezernya ).
  5. Jangan gunakan antibiotik yang kadaluarsa atau yang sudah lama disimpan di rumah.
  6. Untuk mengetahui informasi yang lebih lengkap jangan segan dan ragu untuk berkonsultasi dengan apoteker di apotik tempat membeli obat antibiotik tersebut.

Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel pemberian obat antibiotik.Semoga artikel pemberian antibiotik ini bisa berguna serta bermanfaat.

Saturday 18 February 2012

Percutaneus Coronary Intervention / PCI Jantung

Percutaneus Coronary Intervention / PCI.Melanjutkan postingan kemarin mengenai kateterisasi jantung, maka pada postingan ini adalah tindakan intervensi dari dari tindakan kateterisasi.Kalau kateterisasi adalah sebuah tindakan diagnostik mengetahui kelainan atau pun penyempitan pembuluh darah jantung, maka PCI ini adalah tindakan media kelanjutan untuk membuka pembuluh darah koroner yang mengalami penyempitan tersebut.Dan semoga postingan mengenal Percutaneus Coronary Intervention / PCI Jantung ini dapat bermanfaat sobat.

Percutaneus Coronary Intervention adalah suatu tindakan intervensi non bedah untuk membuka kembali arteri koroner yang menyempit atau tersumbat dengan memasukkan balon atau stent melalui kateter yang dimaksukkan ke dalam lumen arteri melalui insisi kecil pada kulit.

Percutaneus Coronary Intervention,PCI Jantung, Shat Kita Semua

Persiapan Sebelum Tindakan PCI
  1. Pemeriksaan laboratorium
  2. pemeriksaan EKG
  3. Uji latih beban (Treadmill)
  4. Foto dada ( Rontgen Dada )
  5. Puasa makan 4 - 6 jam sebelum tindakan, minum obat seperti biasa.
  6. Mendapat penjelasan tentang prosedur tindakan
  7. Diminta untuk menandatangi persetujuan tindakan (inform consent)
  8. Dicukur pada daerah mana kateter akan dimasukkan
  9. Dipasang infus di lengan / tungkai kiri
  10. Minum Obat Platelet sesuai terapi dokter

Prosedur PCI :
  • Hampir sama dengan kateterisasi jantung.
  • Dilakukan dengan menggunakan sinar X dan dilakukan di ruangan kateterisasi jantung
  • Selama tindakan pasien sadar, dapat berkomunikasi dengan dokter dan perawat karena menggunakan anestesi lokal
  • Tindakan dilakukan dari nadi lipat paha / lengan.
  • Balon atau stent akan dikembangkan di arena tempat pembuluh darah koroner yang menyempit.

Setelah Pelaksanaan :
  • Pasien diperbolehkan makan atau minum.
  • Kaki area tindakan tidak boleh ditekuk selama 12 jam.
  • Apabila tindakan dari lengan, 4 jam setelah tindakan tangan tidak boleh ditekuk atau untuk mengenggam.
  • Dirawat di ruang ICCU selama 1 hari untuk pengawasan.
  • Bila tidak ada komplikasi atau kelainan lainnya, pada keesokan harinya bisa diperbolehkan pulang.Jadi tindakan ini biasanya hanya 3 hari.Hari pertama masuk dan cek laborat lengkap, hari kedua tindakan dan hari ketiganya boleh diperbolahkan pulang.

Dan tindakan ini bisa dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang Jawa tengah, sama seperti juga tindakan kateterisasi juga biasa dilaksanakan di rumah sakit tersebut.
Demikian tadi sobat sedikit mengenai Percutaneus Coronary Intervention / PCI Jantung.Dan semoga postingan ini dapat bermanfaat

Saturday 11 February 2012

Kateterisasi Jantung

Kateterisasi Jantung.Minggu ini kita akan melanjutkan postingan kemarin-kemarin di Sehat Kita Semua mengenai askep kateterisasi.kalau kemarin adalah membahas dari sisi keperawatannya, maka hari ini kita akan berbagi hal yang umum saja agar lebih mudah dimengerti karena banyaknya komentar sobat-sobat yang kurang memahami kosakata kesehatannya.Mudah-mudahan melalui kateterisasi jantung ini akan lebih mudah dipahami.Dan semoga postingan mengenal kateterisasi jantung ini dapat bermanfaat sobat.

Kateterisasi Jantung adalah merupakan prosedur diagnostik untuk melihat kelainan jantung, meliputi dari kelainan anatomi jantung, penyempitan / sumbatan pembuluh darah koroner, gangguan fungsi jantung dan sebagainya.

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan terpenting untuk mendeteksi penyakit jantung koroner serta untuk tindak lanjut seperti balonisasi dengan atau pun tanpa stent, atau operasi bedah jantung pintas koroner.Pemeriksaan ini dapat juga digunakan untuk mendeteksi penyakit katub jantung dan kelainan jantung bawaan lainnya.

mengenal kateterisasi jantung,kateterisasi jantung, sehat kita semua,koronary angiografi

Persiapan Kateterisasi Jantung.
Secara umum persiapan sebelum Kateterisasi Jantung adalah sebagai berikut :
  • Pemeriksaan laboratorium
  • pemeriksaan EKG
  • Uji latih beban (Treadmill)
  • Foto dada ( Rontgen Dada )
  • Puasa makan 4 - 6 jam sebelum tindakan, minum obat seperti biasa.
  • Mendapat penjelasan tentang prosedur tindakan
  • Diminta untuk menandatangi persetujuan tindakan (inform consent)
  • Dicukur pada daerah mana kateter akan dimasukkan
  • Dipasang infus di lengan / tungkai kiri

Prosedur Tindakan
Tindakan kateterisasi jantung dilakukan dengan cara memasukkan kateter dengan diameter 1,5 - 2,0 mm menuju jantung melalui tusukan pada arteri di daerah lengan atau pangkal paha dengan menggunakan anestesi lokal dan memasukkan zat kontras kedalamnya.Sehingga sepanjang tindakan ini dilakukan pasien dalam keadaan yang sadar.

Dan tindakan ini bisa dilakukan di RSUP Dr Kariadi Semarang Jawa tengah.Yah sedikit promosi kan tidak apa-apa sobat....Demikian tadi sobat sedikit mengenai Kateterisasi Jantung.Dan semoga postingan kateterisasi jantung bisa bermanfaat

Tuesday 7 February 2012

Pagerank Google Update Kembali

Pagerank Google.Seperti lumayan lama tidak update postingan nih..belum ada ide untuk postingan berikutnya ini.Yah sekali-kali juga boleh lepas dari temanya blog ini.Kemarin-kemarin sempat melihat beberapa postingan teman yang membahas tentang Update PR Google maka untuk kali ini postingannya adalah mengenai Update Pagerank Google.

pagerank google update,pagerank google

Memang perjalanan blog ini masih terlalu dini dibanding senior-senior yang telah lebih lama berkecimpung dalam dunia Blogger.Awalnya Sehat Kita Semua ini mendapat Pagerank 1 pada tanggal 6 Agustus 2011 dan selanjutnya menuju ke Pagerank 2 dan itu terjadi pada tanggal 11 November 2011 dan kali ini tepatnya tanggal berapa saya sendiri kurang begitu tahu hanya saja bulan Pebruari ini.

Dan setelah mengecek di Checker PR maka hasilnya alhamdulillah Sehat Kita Semua belum naik hehehehe...masih bertahan di PR 2 nya ini...Masih kurang pinter kali yah jadi sama gurunya belum boleh naik kelas nih hehehhe....

Gimana dengan PR sobat..naikkah atau masih sama seperti punya Sehat Kita Semua yang belum diperbolehkan naik kelas...atau malah turun kelas karena juga ada beberapa teman yang PR nya mengalami penurunan sepertinya.Adakah yang tahu rahasia dari PageRank dari Google ini...?

Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel Update PR Google.Semoga artikel Pagerank Google Update Kembali ini bisa berguna serta bermanfaat.

Wednesday 1 February 2012

Askep Jantung Rematik


Askep Jantung Rematik.Melanjutkan postingan yang kemarin sobat tentang mengenal jantung rematik, maka kali ini Sehat Kita Semua akan berkutat kembali kepada Asuhan Keperawatan askep jantung rematik.Karena kemarin adalah dilihat dari tinjauan medisnya, maka pada postingan kali ini ditinjau dari segi keperawatannya yaitu adalah mengenai asuhan keperawatan jantung rematik

A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah mengumpulkan data tentang :
  • Fungsi jantung
  • Toleransi terhadap aktivitas dan sikap klien terhadap pembatasan aktivitas
  • Status nutrisi
  • Tingkat ketidaknyamanan
  • Gangguan tidur
  • Kemampuan klien mengatasi masalah
  • Hal-hal yang dapat membantu klien
  • Pengetahuan orang tua dan pasien (sesuai usia pasien) tentang pemahaman pasien
Pengkajian
  • Riwayat penyakit
  • Monitor komplikasi jantung
  • Auskultasi jantung; bunyi jantung melemah dengan irama derap diastole
  • Tanda-tanda vital
  • Kaji adanya nyeri
  • Kaji adanya peradangan sendi
  • Kaji adanya lesi pada kulit
askep jantung rematik.jantung rematik,penyakit jantung rematik
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan stenosis katub
Tujuan : COP meningkat
Kriteria :
  • Klien menunjukan penurunan dyspnea
  • Ikut berpartisipasi dalam aktivitas serta mendemonstrasikan peningkatan toleransi
 Intervensi :
  1. Pantau tekanan darah, nadi apikal dan nadi perifer
  2. Pantau irama dan frekuensi jantung
  3. Tirah baring posisi semifowler 450
  4. Dorong klien melakukan tehnik managemen stress ( lingkungan tenang, meditasi )
  5. Bantu aktivitas klien sesuai indikasi bila klien mampu
  6. Kolaborasi O2 serta terapi

2. Intoleransi aktivitas b.d penurunan cardiac output, ketidakseimbangan suplai O2 dan kebutuhan
Tujuan : Klien dapat bertoleransi secara optimal terhadap aktivitas
Kriteria :
  • Respon verbal kelelahan berkurang
  • Melakukan aktivitas sesuai batas kemampuannya ( denyut nadi aktivitas tidak boleh lebih dari 90X/menit, tidak nyeri dada )
Intervensi :
  1. Hemat energi klien selama masa akut
  2. Pertahankan tirah baring sampai hasil laborat dan status klinis membaik
  3. Sejalan dengan semakin baiknya keadaan, pantau peningkatan bertahap pada tingkat aktivitas
  4. Buat jadwal aktivitas dan istirahat
  5. Ajarkan untuk berpartisipasi dalam aktivitas kebutuhan sehai-hari
  6. Ajarkan pada anak /orang tua bahwa pergerakkan yang tidak disadari adalah dihubungkan dengan korea dan temporer.
  7. Bila terjadi chorea, lindungi dari kecelakaan, bedrest dan berikan sedasi sesuai program

3. Nyeri b.d respon inflamasi pada sendi (poliarthritis).
Tujuan : Tidak terjadi rasa nyeri pada klien
Kriteria :
  • Nyeri klien berkurang
  • Klien tampak rileks
  • Ekspresi wajah tidak tegang
  • Klien dapat merasakan nyaman, tidur dengan tenang dan tidak merasa sakit
Intervensi :
  1. Kaji tingkat nyeri dengan menggunakan skala
  2. Berikan tindakan kenyamanan ( perubahan posisi sering lingkungan tenang, pijatan pungung dan tehnik manajemen stress)
  3. Minimalkan pergerakkan untuk mengurangi rasa sakit
  4. Berikan terapi hangat dan dingin pada sendi yang sakit
  5. Lakukan distraksi misalnya : tehnik relaksasi dan hayalan
  6. Pemberian analgetik, anti peradangan dan antipiretik sesuai program.
  7. Rujuk ke terapi fisik sesuai persetujun medik

4. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah, rasa sakit waktu menelan dan peradangan pada tonsil disertai eksudat.
Tujuan : Tidak terjadi penurunan nutrisi pada klien
Kriteria :
  • Nafsu makan klien bertambah
  • Klien tidak merasa mual, muntah
  • Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Intervensi :
  1. Beri makan sedikit tapi sering (termasuk cairan)
  2. Masukkan makanan kesukaan anak dalam diet
  3. Anjurkan untuk makan sendiri, bila mungkin (kelemahan otot dapat membuat keterbatasan)
  4. Memilih makanan dari daftar menu
  5. Atur makanan secara menarik diatas nampan
  6. Atur jadwal pemberian makanan
  7. Berikan makanan yang bergizi tinggi dan berkualitas.

5. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya filtrasi glomerulus, retensi natrium dan air, meningkatnya tekanan hidrostatik
Tujuan : Volume cairan seimbang
Kriteria :
  • Volume cairan stabil, dengan keseimbangan masukan dan pengeluarn
  • Tidak terdapat odema
Intervensi :
  1. Pantau haluaran urine, catat jumlah dan warna
  2. Pantau keseimbanagn masukan dan pengeluaran selama 24 jam
  3. Berikan makanan yang mudah dicerna porsi kecil, sering
  4. Ukur lingkar abdomen sesuai indikasi
  5. Kolaborasi pemberian diuretik

6. Pola pernafasan tak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
Tujuan : Pola nafas efektif
Kriteria Hasil :
  •  Frekuensi nafas dan kedalaman dalam rentang normal
Intervensi :
  1. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada, catat pernafasan/upaya pernafasan
  2. Auskultasi bunyi nafas dan catat bunyi nafas
  3. Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi
  4. Kolaborasi terapi O2

7. Kurangnya pengetahuan orang tua / anak b.d pengobatan, pembatasan aktivitas, resiko komplikasi jantung.
Tujuan : Pengetahuan orang tua / anak bertambah
Kriteria :
  • Orang tua mengetahui tentang proses penyakit dan efek dari penyakit
  • Orang tua mau berpartisipasi dalam program pengobatan
  • Orang tua mengetahui pentingnya pembatasan aktifitas pada anak
Intervensi :
  1. Auskultasi bunyi jantung untuk mengetahui adanya perubahan irama
  2. Pemberian antibiotik sesuai program
  3. Pembatasan aktivitas sampai manifestasi klinis demam reumatik tidak ada dan berikan periode istirahat
  4. Berikan terapi bermain yang sesuai dan tidak membuat lelah.

8. Perubahan proses keluarga b.d kondisi penyakit anak.
Tujuan :
  • Mempersiapkan keluarga untuk dapat merawat anak dengan penyakit demam reumatik / jantung reumatik
  • Keluarga dapat beradaptasi dengan penyakitnya
Kriteria :
  • Keluarga dapat mengatasi masalah yang timbul dari adanya tanda dan gejala yang muncul dan memberikan atau menyediakan lingkungan yang sesuai dengan anak.
Intervensi :
  1. Berikan dukungan emosional pada keluarga dan anak
  2. Anjurkan orang tua untuk mengekspresikan perasaannya
  3. Anjurkan anak untuk berbagi rasa tidak berdaya, malu, ketakutan yang berkaitan dengan manifestasi penyakit (misal: korea, karditis dan kelemahan otot)
  4. Bertindak sebagai pembela dan penghubung anak dan keluarga dengan anggota tim perawatan kesehatan lainnya
  5. Anjurkan anak untuk berhubungan dengan teman sebaya
  6. Dorong keterlibatan anak dalam aktivitas rekreasi dan aktivitas pengalih yang sesuai dengan usia.

Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel askep jantung rematik.Semoga artikel askep jantung rematik ini bisa berguna serta bermanfaat.
 

Kesehatan untuk semua Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger